Share

Bab 20 Kesempatan yang Baik

Aku melihat ponselku yang masih terus berbunyi. Entah harus bagaimana aku menggambarkan perasaanku saat ini. Waktunya benar-benar pas, ketika Harry baru pergi, dia langsung menelepon. Apa lagi yang perlu dijelaskan? Harry pasti melapor kepadanya begitu dia pergi.

“Halo, Fanny!”

“Kamu lagi apa? Adele sudah baikan?” tanya Fanny dengan suasana hati yang terdengar bahagia.

Bagaimana tidak bahagia? Aku terus ribut dengan Harry, dan sudah pasti dialah yang paling diuntungkan.

“Hari ini lagi santai kamu? Tumben banget pagi-pagi sudah telepon!” ledekku.

“Gini-gini aku juga masih manusia, bukan robot. Aku juga butuh waktu untuk istirahat! Mau makan? Aku traktir.”

“Aku mau menemani Adele main di rumah saja!” jawabku.

“Oh? … baguslah kalau begitu. Tapi ajak Adele keluar, dong. Aku juga mau ketemu sama dia. Waktu itu kamu lagi bete, jadi aku nggak berani lama-lama!”

Aku pun berpikir sejenak. Ini kesempatan yang sempurna. Berhubung dia yang begitu proaktif, rasanya aku yang menyia-nyiakan keramahan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status