Share

Bab 21 Kunci Teman Baikku

Setelah berkeliling, aku dikecewakan oleh fakta bahwa aku tidak menemukan sandal pria sepasang pun. Aku jadi curiga mungkinkah dia sudah melakukan persiapan sebelumnya. Jika tidak, mana mungkin dia butuh waktu dua jam sebelum menjemput aku dan Adele. Dua jam itu sudah lebih dari cukup untuk menyembunyikan semuanya.

Mungkin Fanny menyadari aku sedang melamun, jadi dia menawarkan makanan kecil untuk aku dan Adele. Fanny juga menyalakan tayangan kartun untuk Adele, lalu duduk di samping dan mengamatiku. Tatapannya membuatku sungguh merasa tidak nyaman.

“Cerita saja!” katanya sambil menepuk punggungku.

“Cerita apa?” tanyaku dengan penuh waspada.

“Coba cerita apa yang lagi kamu pikirin sekarang,” kata Fanny seperti sedang menggiringku.

Dalam hati aku tertawa sinis dan nada bicaraku jadi terdengar dingin, “Memangnya aku lagi mikir apa? Apa, sih, maksud kamu?”

“Kamu temani Adele main dulu, ya. Aku mau masak yang enak untuk kalian!”

Setelah itu Fanny melepas jaketnya, mengganti pakaian dan mas
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status