Share

Bab 63 Masih Bertaruh biarpun Sudah Bertemu

Pendatang tersebut tidak lain adalah Sandy yang berusaha aku temui. Selain itu, ada juga Pak Musa yang memberiku tumpangan dua hari yang lalu.

Mataku berpapasan dengan mata Sandy. Empat tahun berselang, Sandy sudah tua. Rambut aslinya yang berwarna hitam telah memutih. Tubuhnya pun menjadi makin kurus. Dia menatapku untuk waktu yang lama, lalu mengulurkan tangan dan menunjukku. "Ternyata, benar-benar kamu, Maya!"

"Iya, Pak Sandy. Aku Maya, lama nggak bertemu!" Aku merasa agak canggung dengan penampilanku yang kacau saat ini.

"Cepat baring, baring saja!" kata Sandy yang buru-buru melangkah ke ranjang. Taufan pun segera bangkit untuk memberi jalan. "Maaf, Nona Maya. Ini semua salahku sampai membuatmu menunggu terlalu lama, maaf sekali," lanjut Sandy yang langsung duduk di kursi depan ranjang.

Taufan memberi isyarat kepada Pak Musa yang mengikuti Sandy, lalu keduanya pun berjalan keluar serta meninggalkan ruangan itu untuk aku dan Sandy.

Aku sedikit bersemangat dan segera berkata, "P
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status