Share

Bab 77 Tidak Tahu Malu

Aku pun tertidur dengan pikiran yang kacau. Aku memimpikan Harry dan Jasmine yang berselingkuh, lalu mereka menindasku dan putriku dengan kejam. Aku yang terbangun menangis, tetapi aku masih tidak bisa melampiaskan emosiku.

Saat ini sudah subuh, kicauan burung membuatku perlahan menjadi tenang. Aku bangun, lalu menggosok gigi dan turun ke lantai bawah. Aku belum menikmati pemandangan indah di kawasan ini dan aku tidak ingin melewatkannya begitu saja.

Ketika Taufan mencariku, matahari sudah bersinar terang. Saatnya memulai hari yang baru. Taufan yang perhatian bertanya seraya mengamati wajahku, "Apa kamu tidur nyenyak semalam?"

Aku tersenyum dan menjawab, "Tentu saja, terima kasih!"

"Lagi-lagi kamu begitu sungkan kepadaku," ujar Taufan. Dia menggandeng tanganku dan melanjutkan, "Kamu sudah lapar, 'kan? Ayo, kita sarapan."

Sarapan di sini sangat lezat, jadi aku makan dengan lahap. Aku membutuhkan tenaga yang cukup untuk menghadapi semua permasalahan. Saat dalam perjalanan pulang, Taufan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status