Share

The Sixteenth

Hari kedua di tempat baru membuat Vania merasakan sesuatu yang tak harus ia rasakan lagi. Seseorang berjalan di depannya.

“Punten, Teh..” ucapnya.

“Oh, mangga, A.” Jawab Vania. Vania tak berhenti menatap lelaki yang membungkukkan tubuhnya.

“Kak Vania kenapa melihat Sidik seperti itu?” tanya Riri, anaknya David.

“Emhh.. enggak.” Ucap Vania sambil bengong melihat pundak lelaki yang baru saja berlalu di hadapannya.

Lelaki itu kemudian menoleh ke arah Vania. Ia tersenyum. Memicingkan matanya. Vania hanya bengong melihatnya.

“Kak,” kata Riri.

Vania menoleh ke arah Riri.

“Bapak kapan datangnya, ya?” tanya Riri.

“Enggak tahu. Kamu tanya aja sendiri ke mama kamu.” Ucap Vania sambil berlalu meninggalkan sepupunya itu.

“Kak Vania.. tunggu..” teriak Riri.

Riri berlalri mengejar gadis itu. Rambutnya terlihat acak-acakan dan

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status