Share

Sebuah Keajaiban

Beberapa hari kemudian

Seluruh keluarga Harun sedang berkumpul di ruang makan untuk sarapan. Suasana begitu hening, tidak banyak percakapan yang tercipta. Keluarga ini masih diselimuti duka yang mendalam.

“Mami makan dulu,” kata Alyssa menyodorkan satu sendok bubur ayam kepada ibunya.

Arini menggeleng lesu. “Mami nggak lapar.”

Anggota keluarga lainnya menatap prihatin kepada wanita itu. Farzan berdiri kemudian berjalan ke dekat Arini.

“Kakak makan ya. Kalau Mas Brandon tahu Kakak nggak mau makan, pasti bakalan sedih,” bujuknya mengambil alih sendok yang ada di tangan Alyssa.

“Brandon?”

Farzan mengangguk cepat. “Kita nggak tahu kapan Mas Brandon pulang ke rumah, jadi Kakak makan dulu. Biar Kakak kelihatan cantik kalau Mas Brandon pulang.”

Senyum merekah di paras cantik Arini, sehingga memperlihatkan lesung pipi di kedua belah pipi. “Brandon pulang

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status