Share

Bab 64

Ganis mencium pipi Givani berulangkali sebelum memeluknya erat. Mereka sedang berada di bandara. Hari ini Ganis akan terbang ke Jepang untuk jadi teknisi bengkel motor.

"Kakak kenapa aku nggak boleh ikut," rajuk Givani tidak mau ditinggal.

"Sayang kakak mau bekerja, bukan untuk main," bujuk bi Sunnah.

"Kakak janji akan segera video call. Givani baik- baik saja sama ibu. Harus nurut dan belajar yang baik," kata Ganis membelai rambut kecoklatan gadis kecil itu.

"Janji ya, jangan bohong," kata Givani sambil mempermainkan kepangan rambutnya. Ganis hanya tersenyum dan memeluk kembali Givani singkat. Kali ini ia harus kuat. Ia harus meninggalkan Givani demi masa depan mereka kelak.

Waktu hampir habis. Ganis menyerahkan Givani pada bi Sunnah. Kini giliran Ganis memeluk bi Sunnah dan bergegas menyeret kopernya berjalan menuju boarding pass. Ia sempat mendengar tangis Givani. Ia memejamkan mata menguatkan batin.

Dalam pesawat Ganis menatap langit melalui jendela pesawat dengan perasaan pilu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status