Share

Kepulangan Mama Ruth

Matahari sudah semakin naik, menandakan hari semakin siang. Mama Ruth yang masih melihat puteranya tertidur, berniat ingin membangunkannya.

Dia berjalan mendekat ke arah kasur, dan menepuk pelan lengan Anggara.

"Ang, bangun udah siang. Sarapan dulu, Nak." Ucapnya dengan sangat lemah lembut.

Anggara berbalik badan dengan mata yang masih terpejam, kembali mama Ruth menepuk bahu Anggara, kali ini tepukannya lebih keras dari yang pertama.

Hingga akhirnya pemuda itu membuka mata, dan melihat mama Ruth yang tengah duduk di sebelahnya.

Dia seperti bermimpi, dulu sebelum dia memutuskan untuk keluar dari rumah. Inilah kebiasaan yang dilakukan oleh mama Ruth, selalu membangunkannya dengan lemah lembut. Salah satu hal yang begitu dirindukan olehnya adalah perhatian mama Ruth.

Anggara tersenyum ke arahnya, bergerak untuk meregangkan otot-ototnya yang terasa kaku. Setelah itu diapun bangkit dari tempat tidurnya.

"Makan dulu, Nak. Mama udah beliin makanan."

Ruth bangkit berdiri dan berjalan ke arah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status