Share

Bab 66: Menyusul

Pertama kalinya dalam satu hari, aku mendatangi rumah mamak mertua hingga dua kali. Napas ini seakan tercekat di tenggorokan usai memijakkan kaki di teras. Padahal, selisih waktu antara kepergian Bang Hasan dan diriku yang mengejar hanya beberapa menit, tetapi tetap saja diri ini gagal menggapai Bang Hasan tepat di belakang.

Seperti biasanya, pintu rumah tertutup rapat. Sepatu yang dipakai Bang Hasan saat pergi tadi terduduk rapi di dekat pintu. Dia baru tiba, dan mungkin saja sedang bertukar sapa dengan anggota keluarganya.

Kudekati gagang pintu. Salamku menggema begitu pelan. Khawatir, takut dan bimbang semua bercampur di dalam satu kegelisahan akan tanggapan mamak mertua saat kami bertatap muka nanti.

“Assalamualaikum?”

Detik berlalu lebih cepat. Ingin segera bertemu dengan pemilik tulang rusukku. “Assalamualaikum, Mak? Ini Zahrah.” Serasa seperti dejavu, tetapi di dalam sana ada suamiku.

Aku melangkah mundur saat mendeng

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status