Agaknya lebih dari sekedar kebetulan bagi Keysa bertemu dengan bibi Janah, kini karena pertemuan itu dia bisa masuk ke rumah yang di jaga anjing herder ini. Keysa menuruti semua yang di tunjukkan bibi Minah padanya."Ini barang tuan yang tak bisa di sentuh, kau hanya bisa membersihkannya dua hari sekali. Karena kemarin bibi Janah sudah membersihkannya maka hari ini kau tak boleh menyentuhnya."Bibi Mina menunjuk ke lemari yang berisi jam tangan, Keysa mengangguk. Tanpa di perhatikan dia sudah bisa menebak jika jam tangan itu bernilai ratusan juta. Keysa terus menunduk, dia menunjukkan kesan bahwa dia hanyalah gadis desa yang tak tahu barang mewah. "Kau cukup membersihkan kaca lemari saja untuk hari ini.""Baiklah bi."Keysa merasa keberuntungan sedang berada di pihaknya. Hanya dengan membersihkan lemari kaca dia bisa mengenali berbagai merek jam tangan mewah yang berada di balik kaca. Penampilan Keysa tidak terlalu menyolok. Pakaian yang di kenakannya mungkin saja bisa di temukan di
Keysa tak membawa jam tangan KW, besok pagi barulah dia melancarkan aksinya. Sore ini dia hanya datang mengerjakan apa yamg menjadi tugasnya. Ceo pelit itu belum pulang, Keysa bahkan enggan untuk bertemu dengannya. Dia enggan melihat wajah Rehan, walau tak bisa di pungkiri jika pria itu sangat tampan. Tapi dia tak pernah tertarik.Dia dan pembantu lainnya mulai mengerjakan tugasnya dengan baik. Keysa tak banyak bicara, dia hanya sesekali menjawab pertanyaan maid yang menurutnya wajib untuk di jawab.Selama empat puluh lima menit berikutnya, Keysa selesai melakukan tugasnya dengan baik, lalu duduk di dapur beserta maid lainnya."Apakah tuan akan pulang makan di rumah ?" tanya Keysa saat melihat salah seorang maid menyiapkan makan malam di atas meja makan."Pulang dengan tidaknya, setiap hari kami tetap harus menyiapkan makan malam," jawab koki yang bertugas memasak di dapur."Jika tidak di makan, apakah makanan itu di buang ?" "Salah seorang dari kami menunggu sampai jam dua belas ma
Keysa lelah dengan pencariannya, akhirnya tertidur pulas. Dia bahkan tak menyadari jika ibunya masuk ke dalam kamarnya hanya untuk memastikan apakah dia sudah ada atau belum.Geraldy sempat masuk bersama isterinya, dia berdiri menatap Keysa yang tertidur lelap. Ada rahasia besar yang dia sembunyikan bertahun-tahun lamanya. Dan hanya dia sendiri yang tahu demi sebuah janji pada seorang teman.Agaknya lebih dari sekedar kebetulan yang entah menguntungkan atau malah membuatnya bermasalah nantinya. Geraldy tak ingin mengingat semua itu. Dia bergegas masuk ke kamarnya disusul isterinya di belakangnya. Di hari naas itu Geraldy mengalami perubahan cukup mengejutkan dalam hidupnya. Dia sangat takut dengan darah tapi pada akhirnya dia malah terjebak dalam genangan darah.Niat untuk berlibur bersama keluarga tak tahunya malah terjebak dalam sebuah pertikaian dengan orang tak dia kenal sama sekali. Berawal dari perkenalannya dengan keluarga kaya yang mengajaknya berlibur ke Singapura. Memiliki
Membutuhkan waktu yang lama bagi Geraldy untuk menerima kehadiran Natasya. Syakila sebenarnya menyadari ada yang salah dari suaminya, begitu juga dengan anak keduanya. Naluri seorang ibu mengatakan jika bayi yang sekarang diasuhnya bukan Keysa. Namun melihat kondisi suaminya yang masih belum pulih dari trauma membuatnya tak ingin bertanya. Syakila merasa takut dengan kenyataan pahit yang akan di dengarnya suatu saat nanti. Pelan-pelan Syakila menerima keberadaan bayi itu, apalagi melihat betapa lucunya dia. Tak ada perbedaan apapun. Bayi ini benar-benar mirip Keysa, lalu apa yang membuatnya harus ragu ? Dan ketika proses pemakaman sahabat suaminya sekeluarga itu, seakan ada sesuatu yang hilang dari hatinya. Dadanya terasa sesak tatkala menyaksikan bayi mungil yang tak berdosa itu di makamkan.Berita meninggalnya pengusaha kaya sekeluarga itu menghiasi media cetak maupun elektronik selama seminggu lamanya. Polisi tak menemukan petunjuk apapun siapa pelakunya. Semua menghilang bak di t
Keysa menunggu waktu empat puluh lima menit sampai di kediaman Rehan. Perjalànannya kali ini terasa sangat lama, mungkin karena dirinya terlalu gugup dengan apa yang akan dilakukannya hari sehingga dia merasa waktu berputar sangat lambat. Di balik bajunya sudah tersimpan empat buah jam tangan kw. Dan dia tahu dimana dia akan menaruh empat buah jam tangan berbeda merek ini. Tepat di samping pintu gerbang dia berpapasan dengan mobil Rehan yang akan keluar menuju ke perusahaannya. Rehan membunyikan klakson dan Keysa menunduk memberi hormat tanpa mau menatap wajah pria tampan itu.Rehan memandang ke kaca spion dan melihat punggung wanita dengan kaus biru langit itu. Bajunya terlihat begitu lusuh sehingga terpikir oleh Rehan untuk membelikannya beberapa gaun yang pantas untuk gadis seusianya.Rehan tidak begitu memperhatikan bagaimana wajah gadis itu, penampilannya saja tak begitu menarik apalagi wajahnya.Keysa masuk ke dalam rumah mewah itu, di dalam dia sudah di sambut oleh kepala maid
Pagi ini cuaca terlihat sangat cerah, setelah melipat mukenanya, Keysa kembali membaringkan tubuhnya di atas kasur. Dia tahu jika tidur setelah subuh itu sangat tidak baik untuk kesehatan tubuh.Keysa membuka ponselnya dan mencoba mencari berita tentang Rehan. Dia tak menyadari jika semakin melihat berita tentang Rehan akan membuatnya semakin penasaran.Tok..tok...tok ! Ketukan di pintu membuyarkan konsentrasinya membaca berita."Key, ayo turun sarapan nak," suara Syakila terdengar memanggil namanya."Iya bu !" sahut Keysa lalu dengan malas membuka pintu kamarnya.Nampak Syakila sedang menunggunya, Keysa melongokkan kepalanya ke samping kiri."Kak Dinda sudah turun ?""Kakakmu sudah pergi sejak subuh, katanya mau joging bersama Rehan."Upss...Rehan si pelit itu...hmmmm mereka berdua sangat cocok. Begitu yang ada dalam benak Keysa lalu turun ke ruang makan mengikuti langkah ibunya.Geraldy sudah lebih dulu duduk di ruang makan menunggu Syakila dan Keysa."Hari ini kau tak kuliah ?" tan
Seminggu telah berlalu, Rehan diundang Puteri Salsabila untuk menghadiri temu kangen alumni smansa angkatan ke sembilan yang akan di adakan di sebuah hotel di kawasan Jakarta Selatan. Terdapat kerinduan yang dalam untuk mantan isterinya itu, sudah lumayan lama dia tak bertemu Puteri Salsabila, sejak acara amal beberapa bulan yang lalu.Rehan terpaksa meminta bantuan Roy untuk menemaninya ke acara itu. Siapa lagi yang dia maksud jika bukan Adinda Geraldy. Rehan hendak mengambil salah satu koleksi jam tangannya, dia berencana akan memberikan jam tangan itu ke sekolahnya. Karena tujuan Reuni kali ini sekaligus mengumpulkan bantuan untuk pembangunan laboratorium di sekolahnya yang dulu."Bi, mana kunci lemari jam tangan," tanya Rehan.Bibi Janah datang menyerahkan kunci itu pada majikannya. Rehan membuka lemari jam tangannya, semuanya masih lengkap, tak ada yang kurang. Namun bukan Rehan namanya jika tak mengetahui mana asli dan mana palsu. Dia berteriak keras saat mengetahui empat buah j
Rehan terpaksa membatalkan kepergiannya malam ini, di ambilnya ponselnya di atas meja pajangan."Hallo Roy, aku tak bisa ke acara malam ini, bisakah kau menggantikan diriku ?""Kenapa ? Adinda baru saja menghubungiku, katanya dia sudah siap.""Kalian berdua sajalah yang pergi, katakan pada mereka permohonan maafku, jika ada yang disepakati dalam pertemuan itu segera kabati aku.""Baiklah kalau bagitu."Rehan mematikan pangilannya dan mencoba menghubungi nomor ponsel yang tertera di kartu. Panggilannya masuk namun tidak diangkat. Rehan mulai berpikir, jika Keysa benar-benar pencuri maka tidak mungkin dia mau meninggalkan jejak seperti ini. Apa maksudnya ?Rehan menghubungi telepon panti asuhan. Terdengar suara seorang ibu dari seberang telepon."Assalamu 'alaikum, panti asuhan Al-Jannah.""Waalaikum salam, maaf saya Rehan. Bisakah saya bicara dengan Keysa Geraldy ?" Rehan berbicara dengan sangat hati-hati. Dia belum bisa menyimpulkan apa yang terjadi."Oh non Keysa, dia tinggal di ruma