Keysa berjalan tak tentu arah, dia bingung dengan apa yang di alaminya saat ini. Pantas saja selalu terjadi perbedaan antara dirinya dan Adinda. Pantas saja dia selalu di abaikan di dalam rumah. Keysa penasaran, sebenarnya apa yang terjadi. Mengapa bibi Hanah bahkan begitu meyakinkannya menyatakan dirinya adalah anak tuan Geraldy.Rehan mengikuti Keysa dari belakang, gadis itu bahkan tak mencegat angkot atau ojek. Dia terus berjalan kaki. Rehan menyadari ada yang tidak beres, sehingga dia tak membiarkan gadis itu berjalan sendirian.Jarak yang di tempuh Keysa lumayan jauh, sepertinya dia tak tahu hendak kemana. Benar saja, tiba-tiba Keysa jatuh pingsan. Beberapa orang segera berlari menolongnya. Rehan memarkir mobilnya di pinggir jalan dan segera berlari menghampiri. Sebelum Keysa di angkat orang lain, Rehan segera berteriak."Jangan sentuh dia."Orang-orang saling memandang, ada yang mengenalinya dan berseru tertahan."Tuan Rehan!"Rehan segera mengangkat tubuh Keysa dan membawanya k
Unsur ozonic dan tonka bean pada parfum Bvlgari Man yang di pakai Rehan menciptakan kesan seksi dan memikat. Keysa pernah mencium wangi parfum ini di kamar Rehan saat dia membantu maid membersihkan kamar tidur duda tampan nan kaya ini. Parfum yang memiliki campuran aroma buah yang segar dari jeruk bergamot dan buah pir. Saat ini mereka berdua sudah berada di dalam mobil menuju ke rumah Keysa. Wangi parfum dan kenyamanan mobil ini membuat Keysa nyaris tertidur. Wuahhh...dia mulai menguap."Jika kau mengantuk tidurlah, tapi lain kali jangan lakukan hal bodoh itu lagi."Keysa kaget, "Hal bodoh yang mana ?""Berjalan kaki sampai gedung DPR.""Jadi kau mengikutiku ?" hilanglah kantuk Keys tatkala mendengar ucapan Rehan."Jika bukan aku yang mengikutimu, lalu siapa ? Apakah kau mengharapkan orang lain mengikuti gadis yang sedang di rundung masalah ?"Rehan melambatkan laju mobilnya, dia ingin berlama-lama berdua dengan Keysa."Bukan itu maksudku," Keysa tak tau mau bilang apa."Lalu ?""Apa
Keysa memegang bibirnya, bekas ciuman Rehan begitu mengena di hatinya. Untuk pertama kalinya seumur hidup Keysa di cium seorang pria. ia menoleh ke belakang, takut apa yang dilakukan Rehan di lihat Nurlela. Untunglah hanya dia sendirian, sampai mobil Rehan menghilang dari halaman rumahnya, Keysa tetap berdiri terpaku. "Tamunya sudah pulang non ?" tanya Nurlela yang membuat Keysa terkejut. "I..iya, sejak kapan mbak berdiri di situ ?" wajah Keysa terlihat bagaikan kepiting rebus. "Saya baru saja dari kamar mandi non, ada apa non ? Apa tamu tadi berbuat sesuatu yang salah ?" Pertanyaan Nurlela membuat Keysa salah tingkah. Matanya melotot membuat Nurlela tertawa. "Tamu tadi tampan non, kalau non nggak mau, buat saya saja," pancing Nurlela. "Hush ! Ngelantur kamu, sana bawa gelasnya ke dapur. Jangan lupa kunci pintu pagar dan pintu rumah. Aku mau tidur," ucap Keysa lalu masuk ke dalam kamar. Masih terdengar olehnya suara Nurlela. "Pria tampan begitu dianggurin." Keysa membaringkan
Tok...tok..! Bunyi ketukan pintu kamar membangunkan Keysa, diliriknya jam tangan, dia segera melompat. Dia masuk ke kamar mandi namun kemudian dia keluar lagi. Dia ingat kuliahnya dua jam lagi dan dia ingin tidur kembali dan berharap mimpi indah yang di alaminya terulang lagi.Dia ingat mimpinya sangat indah tapi dia lupa apa itu. Kesalnya bukan main, dia membuka pintu kamar dan ternyata Nurlela berdiri di depan pintu kamarnya."Ada apa ?""Aku hanya ingin membangunkan non untuk pergi kuliah., takutnya kesiangan.""Sekarang juga emang sudah kesiangan, nanti sarapannya roti saja. Jam sepuluh aku ke kampus. Ingatkan aku sejam kemudian.""Baik non."Alasan Nurlela saja membangunkan Keysa untuk ke kampus, dia hanya mendapat telepon dari tuan Rehan dan menanyakan keberadaan Keysa. Sejak subuh dia tak melihat Keysa bangun, makanya dia mengetuk pintu kamarnya.Keysa sendiri sebenarnya sudah bangun sejak subuh, tapi karena merasa berhalangan akhirnya dia tidur kembali.Keysa mencoba mengingat-
Rencana kerjasama kini tak menarik lagi, kedua pimpinan itu sibuk dengan pikiran masing-masing. Rehan menjadi sangat tidak tenang saat melihat Abimanyu terus mencuri pandang pada Keysa. "Mungkin kami harus pamit, kita akan bertemu kembali.""Oh iya baiklah, aku akan mengirimkan asistenku ke perusahaanmu untuk membahas kelanjutan bisnis bersama kita."Sampai Rehan keluar menggandeng lengan Keysa, Abimanyu tak berdiri dari tempatnya. Andai benar dugaannya maka gadis itu dalam bahaya. Apakah dia harus memperingatkan Rehan ? Abimanyu ingat semua kejadian itu dengan benar.Perusahaan membutuhkan karyawan di bagian pemasaran, gadis cantik itu datang melamar pekerjaan. Isteri Emil terkenal sangat posesif, dia menyeleksi dengan ketat semua karyawan yang masuk ke perusahaan. Gadis cantik itu bernama Adiba. Bagian personalia menolak lamarannya, Adiba yang saat itu sangat membutuhkan pekerjaan, berjalan keluar dengan raut wajah kecewa. Mereka belum mewawancarainya, dia malah di tolak begitu sa
Rehan memilih area outdoor, di senayan park agar bisa santai dan nongkrong sambil memandangi danau cantik di tengah kota. Ada juga spot foto ayunan, perahu dan dermaga, hingga patung warna-warni yang serupa dengan mal ION Orchard, Singapore.Keysa nampak menikmati indahnya malam di tempat ini, ini adalah kencan pertamanya. Gadis cantik yang terbilang remaja ini terlihat antusias, dia bahkan tak menghiraukan Rehan yang terus menatapnya."Kau ingin makan ?" "Tidak, aku sudah kenyang, mbak Nurlela ternyata pintar masak. Entah siapa yang sudah mengirimnya untuk menemaniku," ucap Keysa dengan raut wajah tak perduli. Dia bahkan memonyongkan mulutnya membuat Rehan tertawa."Kenapa tertawa ? Tidak lucu," Keysa cemberut."Kau terlihat semakin cantik jika cemberut begitu," ujar Rehan."Gombal ! Upss..!" Keysa seakan menyadari jika dia sudah memberikan peluang bagi Rehan untuk terus menggodanya.Rehan merasa seakan kembali menjadi remaja belasan tahun. "Ceritakan padaku mengapa kau berjalan kak
Rehan Adiputera Sunshine pengusaha muda terkaya, berada di deretan para pria sukses di Indonesia. Untuk kedua kalinya dia menemukan gairah hidupnya setelah mengenal Keysa, gadis yang mengganti jam tangan aslinya dengan imitasi. Ingin rasanya dia tertawa terbahak-bahak mengingat kekonyolan gadis itu. Tapi siapa sangka gadis itu telah membuatnya jatuh cinta. Bahkan ketika puteri Salsabila datang menemuinya di kantor, Rehan pura-pura terlihat sangat sibuk dan tak ingin di ganggu."Bisakah aku meminta waktumu sebentar ?" pinta Salsabila."Maaf aku sedang sibuk, jika terkait dengan urusan kantor harap hubungi asistenku," jawab Rehan dingin.Tentu saja sikapnya ini membuat Salsabila bertanya-tanya dalam hati. Tak biasanya Rehan memperlakukannya seperti ini, apakah dia kini sudah punya saingan ? Belum habis keheranan Salsabila, Rehan menekan interkom menyuruh asistennya menemuinya.Bayu kini berdiri di hadapannya setelah sebelumnya mengetuk pintu. Bayu melihat Salsabila yang wajahnya terliha
Rehan memarkir mobilnya di halaman rumah Keysa, gadis itu sedang kuliah sehingga Nurlela yang menyambutnya."Ada apa Lela ?" tanya Rehan setelah duduk di kursi sofa yang berwarna coklat kemerahan."Itu tuan, tadi pagi saat saya sedang menyapu halaman, saya melihat sebuah mobil yang sama bolak balik di depan rumah." Nurlela terlihat antusias menceritakan hal itu."Kau mungkin terlalu mengada-ada, apakah Keysa tau ?""Tidak tuan!""Baiklah, jangan membuatnya takut, jika ada sesuatu yang mencurigakan sampaikan padaku.""Ada tuan, tadi seorang wanita menanyakan ini rumah siapa, dikontrakkan atau tidak, lalu saat dia pergi saya mengintip dari kaca jendela. Ternyata dia naik mobil yang lalu lalang tadi."Rehan geleng-geleng kepala, jika bukan karena Keysa dia tak akan meladeni pembantunya ini."Mungkin mereka memang mencari rumah kontrakan, dulunya rumah ini memang mau di kontakkan, jangan terlalu berlebihan." Rehan masih berusaha memberi pengertian pada Nurlela."Wanita itu sangat misteri