Share

Bab 94. Aborsi

"Semuanya sudah selesai di proses dan disetujui. Hanya satu tahun, ingat, setelah itu kamu harus kembali lagi. Jangan sia-siakan perjuangan kamu selama ini."

"Baik, Pak, terima kasih banyak atas bantuannya."

"Sama-sama, silakan nikmati satu tahun ini. Saya tunggu kamu kembali."

Panggilan pun berakhir. Nala menggenggam benda pipihnya itu dengan pandangan lurus ke depan. Siapa bilang dirinya baik-baik saja? Mungkin dari luar memang terlihat demikian, namun yang benar-benar tau hanyalah dirinya sendiri. Ya, hanya dirinya sendiri dan Tuhan yang tau bagaimana perjuangannya selama ini untuk tetap bertahan.

Entah kapan jiwanya yang hilang itu akan kembali lagi, atau mungkin tidak akan pernah?

Langit sudah gelap, membuat Nala beranjak dari posisi duduknya dan melangkahkan kaki menuju jendela. Sudah saatnya jendela itu di tutup.

***

Sebenarnya Bastian agak menyesal mengiyakan permintaan Alettha tanpa berpikir panjang. Namun, lagi-lagi perasaannya berubah kala melihat wajah lelah itu terlelap d
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status