Share

Bab 25. Letupan

Kafka menatap nanar pada ponselnya yang layar datarnya sudah berubah gelap karena beberapa menit yang lalu panggilan dari Sheyra telah terputus. Dilemparkannya tatapan Kafka ke depan, melihat pemandangan kota Melbourne dari balkon kamarnya yang terlihat berwarna oranye karena musim gugur sedang melanda.

Jalanan setapak maupun jalan raya, keduanya sama-sama dipenuhi oleh dedaunan yang jatuh dari pohon yang tumbuh di pematang jalan, menambah kesan sendu di hati Kafka.

"Bagaimana pun, aku nggak akan anggap hubungan ini telah usai. Mungkin, Sheyra hanya marah padaku karena sudah lama tak memberi kabar. Iya. Mungkin hanya begitu. Setelah itu, aku dan Sheyra akan berbaikan lagi seiring dengan berjalannya waktu."

Setelah berkata demikian, dalam pikiran Kafka seketika terbesit untuk menelepon Arya. Jika dia tidak bisa mengetahui kabar Sheyra lewat perempuan itu sendiri, maka dia bisa mengetahuinya melalui Arya.

Bagai mendapatkan ide brilian, Kafka pun tak ingin menyia-nyiakan. Ini adalah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status