Share

Bab 91

Pagi yang masih sangat sunyi, dan ketiganya masih terjebak dalam satu kamar yang sama dengan Aldo memeluk hangat Lili dan membiarkan Syan terkapar tak berdaya dilantai. Lili perlahan membuka matanya, perutnya terasa begitu berat serasa tertimpa bebatuan.

"Astaga Aldo," pekik Lili menyadari tangan siapa yang kini sedang memeluknya.

"Sssttt jangan berisik, ini masih pagi sayang," lenguh Aldo yang semakin mengeratkan pelukannya.

"Cih, pasangan hina sudah bangun," maki Syan yang sudah kesakitan.

Lili berbalik, dan betapa terkejutnya ia melihat kondisi Syan saat ini. Ada darah mengering disekitarnya juga wajah yang nampak sangat pucat. Lili menggoncang tubuh Aldo, berharap laki-laki itu bangun dan segera menolong temannya Syan.

"Yaudah, biar aku sendiri yang nolongin dia," kesal Lili yang berusaha bangkit dari ranjangnya. Namun baru saja menggerakkan kakinya, namun rasa sakit langsung menyerang seluruh tubuhnya.

Aldo terbangun mendengar pekikakan

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Sri Wahyuni
Wow nunggu perang akan dimulai
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status