Share

Ada yang Bangun

"Yakin, nih, nggak apa-apa kita tidur sekamar?" Duta merasa sangat perlu untuk memastikan.

"Selama kamu nggak macam-macam."

"Kalau soal itu, aku nggak jamin, sih."

"Ta ...!" Rindu menoyor pundak suami sementaranya itu.

Duta terkekeh, sebelum akhirnya malah menempelkan telunjuk di depan bibir. Dia baru sadar, mereka terlalu ribut untuk rumah sekecil ini. Suaranya pasti terdengar sampai di luar.

"Gini aja, aku tidur di lantai," putus Duta kemudian.

Rindu langsung menunduk untuk melihat lantai semen yang dipijaknya. "Tidur di sini pasti bakal dingin banget, loh."

"Gampang, ada selimut."

"Ini keras banget, loh."

"Tahu, kok, kalau lantai semen itu keras."

Rindu memutar bola mata. "Maksud aku, besok badan kamu pasti pegal-pegal semua."

"Atau mau tukaran aja, aku yang di ranjang, kamu yang di lantai?"

"Ogah!"

"Tidur seranjang aja berarti." Duta menaik-turunkan kedua alisnya sambil menahan tawa.

"Ngawur!"

Rindu lekas naik ke tempat tidur sebelum ekspresi jail Duta membuatnya salah tingkah lag
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status