Share

Obsesi atau Cinta

"Selamat datang di Mahardika Grup, Bu Mazaya."

Dengan ramah dan senyuman di wajahnya, Devan mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan dengan Mazaya yang ada di depannya itu.

Tangan Mazaya rasanya begitu berat menyambut uluran tangan Devan. Itu sama saja dengan melemparkan diri di bawah aturan pria tidak berperasaan seperti Devan.

'Apa gak bisa kontrak kerjanya dibatalkan aja?' batinnya yang menjerit saat ini.

"Bu Mazaya," ulang Devan karena Mazaya tak kunjung membalas uluran tangannya.

Di saat yang sama Erina menyenggol lengan Mazaya agar segera berjabat tangan.

Mazaya sejenak mengerjapkan katanya. "Ah, iya, terimakasih, Pak Devan," ucapnya dengan memaksakan bibirnya untuk tersenyum dan berjabat tangan dengan Devan. Padahal ia sebelumnya menghindar dengan mengatakan bahwa bukan Mazaya, tapi kini ucapan itu malah dipatahkan dengan situasi mereka saat ini.

Devan tersenyum kecil, lalu melirik pada Askara yang tertidur di atas sofa dengan lelapnya.

"Apa itu anak anda?" tanyanya.

"Iya, Pa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Queen Sunrise
udah direvisi ya kak. terimakasih ...
goodnovel comment avatar
Nana Santrisna
salah ketik atau salah sebut nama tokoh kyknya perlu dicek ulang tu thor
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status