Share

Penguntit

“Tolong lepaskan saya, Pak. Biarkan saya pergi,” pinta Erlin membuat Adian mengurai pelukannya. Pelukan yang sempat membuat hati Erlin tak karuan. Namun dia berusaha keras agar tidak terlena dan tetap tegas dengan pendiriannya.

“Saya sudah tahu apa yang membuatmu pergi. Saya memang salah tapi saya tidak sadar dengan semua yang terjadi. Termasuk pengakuan dalam video itu, saya juga tidak sadar saat mengatakannya,” kata Adian membuat Erlin tersenyum miring.

Dia bukan gadis bodoh yang mau percaya dengan alasan Adian begitu saja. Meski diucapkan secara tidak sadar, namun tetap saja pengakuan itu terucap tanpa paksaan. Adian terus menjelaskan beberapa hal dan Erlin hanya diam. Puncaknya, laki-laki itu mengajak Erlin pulang bersamanya.

“Ayo kita pulang ke apartemen!” ajak Adian sembari menggenggam salah satu tangan Erlin. Tapi genggaman tangan Adian itu segera Erlin lepas.

“Maaf, Pak. Saya tidak bisa kembali ke sana,” tolak Erlin.

“Kenapa?” tanya Adian.

“Untuk apa saya kembali jika kehadira
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status