Share

Babang 41

*Happy Reading*

Lolongan demi lolongan memilukan pun terdengar setelahnya dari mulut Marcel. Dengan aroma darah yang semakin kental, seiring banyaknya luka pada tubuh pria itu.

Reyn tersenyum puas melihatnya. Memejamkan mata dan menghirup aroma kehancuran dengan senang sekali.

Bukankah lolongan itu terdengar merdu. Sangat menentramkan hati, dan menenangkan. Ugh ... cobalah hidu aroma darah ini. Sangat menyegarkan dan membuat gelora semakin naik.

Astaga! Reyn suka sekali. Tidak ada yang lebih menyenangkan dari semua kehancuran ini.

"Bos, apa kau tidak ingin ambil bagian dari kesenangan ini?" Sebuah suara menyita atensi Reyn yang tengah terlarut menikmati aroma darah yang menguar dalam ruangan itu.

Netra hijau itu pun terbuka perlahan, dengan senyum yang belum luntur dari birainya. Lelaki itu lalu melirik pria yang sudah tak berdaya di tempatnya, dengan beberapa bagian tubuh yang sudah tidak pada tempatnya.

Meski beg
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (5)
goodnovel comment avatar
Maleo
Aaah dahsyat nya Reyn… neraka dunia buat marcel
goodnovel comment avatar
Leny Lestarie
ayo bi, kamu hrus kuadhhhh bnyk yg sayang kamu. matre nya dikurangin.
goodnovel comment avatar
yeni diana sari
dimana marco koit bianca sadar. reyn kq dilawan. bisa bisa matikan gali malam sendiri
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status