Share

Babang 44

"Akhirnya dia tidur juga." Desah panjang terdengar dari Mak Kanjeng, setelah melihat Bianca tertidur dengan pulas.

Aneh sebenarnya. Soalnya sedari tadi Mak sudah berusaha membuat Bianca terlelap dengan menceritakan tentang perjuangan Indonesia mengusir penjajah. Namun, suara Mak Kanjeng yang berapi-api rupanya tidak memberikan efek ngantuk pada gadis itu.

Mak Kanjeng jadi merasa seperti tukang obat yang sedang gelar lapak, dan mengoceh sepanjang jalan kenangan. Laku, kagak. Haus, iya.

Kemudian Mak Kanjeng pun beralih dengan menepuk pantat Bianca dengan lembut. Berharap dengan perlakuannya itu, Bianca merasa seperti bayi dan langsung terlelap.

Sayangnya, wanita itu malah beringsut menjauh dengan wajah ketakutan. Seperti akan Mak Kanjeng ajak ena-ena. Ah, mungkin itu yang di namanykan trauma.

Akhirnya, Mak kanjeng menyerah berusaha. Saat itulah Bianca malah jatuh tertidur seenaknya.

"Cakep bener nih bocah. Idungnya mancung kek p
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status