Share

Memaksa penjelasan

"Kamu dikasih cuti berapa hari?" tanya Abil yang ikut menemani Kayana memesan tiket kereta sore ini. Kayana memajukan bibirnya mencari harga tiket yang sesuai dengan keuangannya.

"Satu minggu," jawabnya singkat.

"Ha? Satu minggu?" Kayana mengangguk pelan. "Kamu serius?"

"Serius. Besok aku pulang cepat. Mau beres-beres pakaian."

"Aku temani?" usul Abil yang dibalas gelengan kepala oleh Kayana. Ia menolaknya. "Kenapa?"

"Kamu kan banyak pekerjaan. Nanti—"

"Enggak. Aku bisa tinggalkan sementara. Atau aku temani kamu sabtu minggu?"

Kayana tak enak hati melarang Abil. Tampaknya, pria itu dengan tulus hati ingin membantu dirinya. Setelah berpikir beberapa saat, ia pun mengangguk.

"Boleh. Asal tidak menggangu."

Abil tersenyum. Ia bahagia karena kali ini Kayana tak menolak sama sekali permintaannya. Keinginan Abil hanya satu, Kayana mau menerima dirinya seperti dahulu sebelum segalanya berubah.

Kayana kembali mengerjakan pekerjaannya. Setengah pikirannya masih tertuju pada kata-kata
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status