Share

Pembicaraan penting

Akibat perkataannya tempo hari, Kayana membuat batasan untuk Rafandra mengenai aturan pernikahan yang akan mereka jalani. Kayana tidak ingin kekasihnya melakukan hal yang aneh seperti waktu lalu saat bertemu dengan ibunya.

Kayana lelah.

"Dipanggil sama bos tuh," tegur Abil yang berdiri dekat pintu ruangan Kayana. "Katanya ingin ketemu sama kamu," tambahnya.

Kayana melirik dari ujung matanya lalu mengangguk. "Terima kasih."

"Kamu lagi ada masalah?" Abil masuk ke dalam ruangan. Melihat sahabatnya berwajah kusut, ia berniat untuk membantu masalahnya.

"Sedikit. Sepertinya aku butuh konsultasi." Kayana menengadahkan kepalanya ke langit-langit.

"Konsultasi apa?" Abil menggeser kursi di depan meja Kayana lalu mendekatinya hingga wajah mereka hampir menempel. "Pernikahan. Kira-kira dimana yang paling bagus?"

"Kamu mau konsultasi pernikahan?" tanya Abil dengan suara sedikit kecewa. Air mukanya terlihat sedikit menyedihkan. Faktanya, ia masih berharap pada Kayana hingga saat ini. "Kamu m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status