Share

Pulang ke rumah

Dokter yang biasa menangani Kayana tersenyum lebar. Setelah merapikan stetoskop dan alat pengukur tekanan darah, ia menyuruh suster yang ikut dengannya mencabut selang infus yang terpasang di tangan Kayana. Berbisik sejenak pada suster, ia kembali tertuju menatap Kayanaa yang tengah menanti hasil pemeriksaan.

“Bagaimana, dok?” tanya Kayana yang tak sabaran dengan hasilnya.

“Sudah bagus. Hari ini bisa langsung berkemas dan pulang. Hanya saja nanti di rumah harus lebih banyak istirahat dan jangan terlalu lelah bekerja. Satu lagi, jangan stress dan banyak melihat sesuatu yang indah.” dokter muda itu tersenyum ramah pada Kayana hingga wanita itu salah tingkah. Kayana membalas senyuman dokter itu dengan anggukan pelan.

“Kalau melihat dokter boleh? Kan dokter juga pemandangan yang indah.” Kayana merayu dokter muda itu hingga terkikik malu. Tak suka, Rafandra yang berada di samping Kayana tiba-tiba saja membelalakkan matanya dan tangannya menyilang di dada. Lirikan matanya jangan dilupaka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status