Share

Pilihan yang sulit

Meski telah dua jam terlewat sejak Abil pulang, wajah Rafandra masih saja merengut tak suka. Ia terus menunjukkan ketidaksukaannya pada Abil. Bahkan tak segan-segan menyindir Kayana meskipun istrinya itu sedang tak membicarakan sahabatnya.

"Masih cemburu?" Rafandra tak menyahut. "Masih soal Abil?" kembali tak menjawab, Kayana mendesah pasrah. Menghadapi suami yang senang sekali merajuk adalah tantangan bagi Kayana sehari-hari. Di balik wajah tegasnya, Rafandra memang sering menampakkan sisi manja yang berbeda.

"Kalau kamu masih cemburu, besok aku pulang sama Abil. Aku minta dia jemput aku. Oh, sekalian sama Raka juga," sindir Kayana yang semakin membuat Rafandra cemburu.

"Bukan begitu, tadi kenapa sih dia sengaja tempelin bibirnya di telinga kamu?" tanya Rafandra. "Aku cemburu, kamu dibisikin sama dia."

"Oh, karena yang dibisikin itu?" Rafandra mengangguk.

"Itu dibisikin apa? Bukan lagi ngomongin aku kan?" Kayana menggelengkan kepalanya. Dirinya terdiam sejenak, memikirkan apakah
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status