Share

Rahasia ibu tiri Rafandra

"Kamu lelah?" Rafandra menggeleng lalu tak lama ia mengangguk. "Aku juga lelah." Kayana menyindir dari balik ponselnya. Rafandra menggeliat perlahan mengamankan tidurnya di samping Kayana. Beruntung, ranjang rumah sakit itu sedikit lebih luas. Rafandra bisa merebahkan tubuhnya disana dengan nyaman.

"Pulang besok yuk," ajak Rafandra. Ia telah bosan melihat suasana rumah sakit dan merindukan masakan Kayana yang menjadi salah satu alasannya.

"Kata dokter, lusa baru boleh pulang." Kayana menjawab sambil melirik dari ujung matanya.

Bibir Rafandra maju dua senti, seolah sedang merajuk pada istrinya. "Tapi aku rindu masakanmu."

Kayana mendecih sinis. Bujukan Rafandra nyatanya tak mampu menaklukkan hati istrinya. Bukan tak ingin keluar dari rumah sakit, hanya saja Kayana masih merasakan tubuhnya belum sepenuhnya pulih dari sakit.

"Rumor itu sudah meluas. Kata mama, aku dilarang ikut campur. Menurut kamu?" Rafandra coba mengalihkan pembicaraan. Karena dirinya baru saja teringat lagi akan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status