Share

Mendekati Camer

Akhirnya Tian selesai memakai plester. Tangan Tian masih memegang tangan mungil istrinya.

“Sudah,” ucap Tian lembut dan datar. Tapi tangan Tian masih belum beranjak. Agni menangis dan meneteskan air mata tepat di punggung tangan Tian.

Tian kaget dengan air yang tiba-tiba jatuh dari kelopak mata cantik Agni. Tian langsung berdiri dan mengubah posisi, kepala Agni yang tadinya tertunduk menjadi mendongak lewat tangkupan tangannya agar melihat Tian yang sekarang berdiri.

“Kamu kenapa?” tanya Tian dengan nada lembut. Agni hanya menggeleng dan melepaskan kepalanya dari tangan Tian. Agni berdiri masih dengan air mata yang bercucuran. dia mencoba sekuat mungkin menahan tangisan sembari menghapus setiap tetesan air mata yang jatuh membasahi pipi.

Saat ingin beranjak, tangan Agni dipegang dan ditahan oleh Tian. “Bilang sama aku, siapa tau aku bisa bantu.” Tian masih dengan nada kelembutan.

Tangan Agni ditarik oleh Tian dan membuat tubuh seorang Agni berbalik menjadi berhadapan dengan pria y
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status