Share

Bab 42A Undangan

Bab 42A Undangan

"Silakan diminum, Pak!" ucap Ning basa-basi. Ia mencoba memecah kekakuan. Posisi sekarang Ning menjamu kedatangan Pak Maul---papa Zen di balkon lantai atas. Sememtara itu, Eko menemani di dalam ruang yang ada kursi dan meja.

"Langsung saja, Mbak...."

"Haningtyas, Pak. Panggil saja Ning."

Pak Maul mengernyitkan keningnya.

"Sepertinya putraku dekat dengan perempuan bernama Hani. Lalu yang mana Hani?" tanya lelaki paruh baya itu dengan rasa ingin tahu yang tinggi.

Ning tersenyum simpul. Hani memang panggilan khusus Zen untuknya.

"Maaf, Pak. Zen memang sering memanggil saya dengan sebutan Hani. Sejak awal bertemu, dia memanggil saya begitu."

"Hmm, panggilan yang romantis," ucap datar Pak Maul membuat Ning tersipu.

"Sejak kapan kalian berkenalan? Bukankah kamu belum lama tinggal di rumah kami? Istri saya yang bercerita."

"Hmm, maaf sebelumnya, Pak. Sebenarnya saya dan Zen sudah kenal sejak tiga tahun yang lalu. Zen pernah mengabdi di kampung saya." Ning menunduk,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status