Share

Episode 72

Di suatu malam yang gelap pada ruangan berdinding bambu. Ran Xieya duduk di depan meja petak rendah yang dikelilingi oleh gemerlap lilin-lilin yang redup. Wajahnya yang cantik kini dipenuhi dengan ekspresi kekhawatiran yang mendalam. Rambut panjangnya yang hitam seperti malam terurai dengan anggun, tetapi matanya memancarkan kelelahan.

"Jika aku memaksakan eksekusi, bagaimana jika sebenarnya Ayah bukan pelakunya?" Ran Xieya bergumam sendiri.

Dia merasa pusing dan kelelahan, seperti beban dunia diletakkan di pundaknya sendiri. Pilihan yang harus diambilnya tampak begitu sulit, dan tiap keputusan membawa konsekuensi yang besar. "Bagaimana aku bisa menerima takhta dengan keadaan seperti ini?"

"Xieya," ucap Han Xue Tian, belakangan merangkap jadi ajudan pribadinya.

Ran Xieya menoleh mendapati Pria Rupawan itu tengah membawa nampan berisi teko teh yang masih mengepul, aromanya harum dan nyaman. "Kenapa bersusah payah?" Ran Xieya tersenyum hambar mendapati kekasihnya membawa teh hangat itu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status