Share

Bab 20 - Pusat Perhatian

Sudah dua malam ini tidurku tidak tenang karena laki-laki sombong itu. Penghancur masa depanku, perusak mimpi, dan pengekang kebebasanku. Aku bisa melakukan apa saja yang aku mau tetapi aku harus mempertimbangkan reputasinya. Itu sama saja dengan aku tidak bisa melakukan apa pun sesukaku. Kalimatnya semalam hanya membuatku tambah pusing.

Belum lagi ciumannya membuatku kesal. Aku terbayang-bayang pada rasa yang ditinggalkannya pada bibirku. Apakah karena ini pertama kalinya aku dicium oleh laki-laki atau ada alasan lain? Ukh! Aku benar-benar ingin menarik-narik kedua pipinya, menarik-narik kedua telinganya sampai rasa kesalku hilang. Dan senyumnya. Senyum licik penuh kemenangannya setiap kali berhasil menciumku, aku tidak suka melihat senyum itu muncul berulang kali di kepalaku.

Ah, sudahlah. Untuk apa aku membuang-buang waktu berhargaku untuk memikirkan laki-laki yang tidak tahu diri itu. Di satu sisi dia begitu sopan, perhatian, tetapi di sisi lain dia berlaku seena

Meina H.

Hai, teman-teman pembaca. Terima kasih masih setia mengikuti kisah Jonah dan Celeste, ya. Aku usahakan mengunggah bab lanjutannya setiap hari. ^^ Salam sehat dan bahagia selalu, Meina H.

| 1
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status