Share

Bukan Mati Lampu

PoV Dion

Usai Shalat Subuh, aku bergegas keluar kamar, hendak sarapan. Silvi yang melihatku buru-buru keluar kamar, tampak kebingungan. Ia berjalan cepat di belakangnku.

“Abang mau kemana?”

“Mau sarapan.”

“Tumben.” Aku tak menghiraukan keheranan Silvi, mengambil sepotong roti tawar, mengolesi selai, lalu melahapnya.

“Mau susu hangat gak?” Istriku menawarkan. Tanpa berkata, aku mengangguk. Silvi langsung mengerjakan apa yang dia tawarkan.

“Lho, tumben sekali jam segini sudah sarapan, Nak?” Ibu tiba-tiba datang. Duduk di kursi sebelahku.

“Lagi pengen cepet-cepet ke kantor, banyak kerjaan, Bu. Pengen cepet kelar.”

“Biasanya gak gini walaupun banyak kerjaan. Ayok bilang ke ibu, ada apa?” Ibu memerhatikanku lekat. Naluri ibu memang gitu ya?

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Isabella
ih pak Kardi jangan bikin Nang ion takut
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status