Share

Penyakit

PoV Abang

Baru saja masuk ruangan kantor, Dion menyembul dari balik pintu.

“Done!!! Finally, kerjaan gue kelaarr!!!” 

Lelaki berkepala botak itu setengah berteriak, duduk di bangku yang bersebrangan denganku. Kedua tangannya di rentangkan. Memutar badan ke kanan ke kirim

“Lo datang jam berapa ke kantor?” tanyaku melihat kedua bola mata Dion yang berkantung hitam. Seperti kurang tidur.

“Kayak biasa, jam 6 pagi,” sahutnya menaikkan kaki kiri ke atas paha kanan.

“Gak digangguin lagi?”

“Ama siapa?”

“Mbak Kunkun.”

“Kagak! Udah akrab ama gue. Maren-maren itu perkenalan doang. Macam diospek. Hahahha.”

Menggeleng-gelengkan kepala menanggapi guyonan sahabatku dari SMP itu. Aku membuka laptop, memeriksa beberapa email yang masuk.

&nb

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status