Share

Takut Kehilangan

PoV Ayu

Untuk kesekian kalinya, aku membentak Abang. Rasa sesak dan sesal menyelimuti dada. Kedua bola mata suamiku membulat, tapi tak ada amarah sedikitpun yang keluar dari mulutnya. Ia mendesah panjang, lalu berdiri.

“Abang udah jelasin yang sebenarnya. Perkara Ayu percaya atau gak, itu hak Ayu. Oke, Abang ke kantor lagi. Ayu baik-baik di rumah.”

Sesungguhnya aku pun ingin mempercayai penjelasan Abang tapi entah kenapa ada keraguan tersendiri dalam hati ini.

Ya Allah ... jangan sampai aku dibutakan oleh rasa cemburu dan curiga yang berlebihan.

Suara derum mobil Abang sudah menjauh. Aku beranjak keluar, menemui Silvi dan Bi Sumi.

Silvi sedang termangu di kursi meja makan seorang diri. Dia tampak bersedih, mungkin merasa bersalah padaku. Padahal tidak perlu seperti itu, justru aku berterima kasih padanya jadi tahu masalah ini.

****

Jam lima sore,

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Isabella
wkwkwkwkwk dsr si ayu udah di jelasin gak oercaya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status