Share

Ditinggal

"Alhamdulillah ...." Masitah sangat gembira melihat Ma'ruf sudah membuka mata. Dia seorang yang diperkenankan masuk ke dalam ruangan. Diawasi para perawat yang berjaga di ICU. Anak-anaknya menunggu di luar. Rambut memutih suaminya diusap.

"Bu ...."

"Ya, Pak. Ini Ibu."

"Salsa mana?" Suara Ma'ruf seperti tenggelam dan kurang jelas dengan sorot mata sayu.

"Ada, Pak."

"Bapak mau ketemu ... mau minta maaf sekaligus berterimakasih."

"Kenapa memangnya, Pak?"

"Bapak sudah maksa nikah. Sudah batesin masa mudanya."

"Bapak tidak perlu memikirkan itu."

"Anak itu sudah menuruti Bapak ... lega bisa menjadi wali di saat masih sehat, akhirnya Bapak sudah menyaksikan semua anak-anak Bapak menikah."

"Ya, Pak. Alhamdulillah."

"Tapi, Bapak belum bisa lihat cucu dari Salsa."

"Bapak bisa melihatnya kalo sembuh."

"Rasanya nggak mungkin."

"Bapak jangan bicara seperti itu." Tiba-tiba Masitah sedih. Suaminya terlihat tidak semangat. Susah payah mengatakan itu semua. Gerak mulutnya terbatas masih te
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status