Share

Amarilis Baru

Perkataan Erika nyaris  membuatku tersedak. Dengan begini, dia akan melanggar perjanjian pernikahan nomor dua.

     Aku meneguk air putih, melegakan tenggorokanku.

“Bukan berarti aku menolaknya,  tapi itu sama saja melanggar perjanjian kita, kan?” tukasku.

    Erika menghentikan aktivitasnya. Makanan di piring itu masih sisa setengah.

“Ya, kita lupakan saja perjanjiannya mulai sekarang.”

    Seenaknya saja. Dia yang membuat perjanjian dia juga yang mengakhirinya. Pikiran Bu Manajer di hadapanku ini benar-benar tidak bisa kumengerti jalan pikirannya. Bukankah jalan pikiran wanita memang rumit untuk dipahami seorang lelaki sepertiku.

“Kalau pada akhirnya untuk dilupakan, kenapa repot-repot bikin perjanjian pernikahan?” tanyaku sembari mengunyah daging ayam yang lembut.

“Udah kubilang untuk mencegah tindakan semena-mena dar

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status