Share

Membahas Pelaku

“Jangan-jangan tadi terjadi sesuatu? Makanya kamu main seharian dan malas memikirkan apa-apa, bahkan bolos kerja.”

Alih-alih menjawab Erika, aku tertunduk, seperti anak kecil yang dimarahi oleh ibunya karena melakukan kenakalan.

“Urusan approval jangan kamu pikirkan. Fokus saja pada kasus kedaimu itu.”

    Erika lalu melenggang ke kamar.

   Kutatap Erika dari ruang tamu. Dia membuka laptopnya kemudian entah apa yang dia kerjakan. Sudah lama aku tidak melihatnya bekerja seperti itu lagi. Sepulang kerja bekerja lagi. Seperti waktu pertama kali aku mengajaknya tinggal untuk mengenal satu sama lain. Akan tetapi, aku belum benar-benar mengenalnya sampai sekarang. Aku hanya tahu Erika Hana yang dingin dan cepat berubah mood.

   Aku menghela napas dalam-dalam. “Berpikirlah tanpa harus mendesak Erika, bodoh!” batinku.

***

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status