Share

Indera Perasa Erika

 Tangan Bu Dewi begitu cekatan menganalisa setiap sampel yang datang dari suplier. Aku yang duduk di samping wanita bertubuh kurus ini juga tidak kalah aktif membantu menimbang sampel. Sesekali suara bibir tabung reaksi beradu dengan tabung reaksi lainnya sehingga mengeluarkan dentingan.

“Tadi itu kayaknya gawat banget, ya?” celoteh Bu Dewi. Suaranya tedekap oleh masker yang menutupi mulutnya.

“Apanya?” tanganku terus mengaduk tabung reaksi.

“Es batu!”

“Oh, hanya ada sedikit insiden saja. Selanjutnya gak terlalu parah kok,” jawabku.

“Pasti tetang Bu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status