Share

Hubungan Mulai Membaik

"Oh iya, Lang. Soal usul kamu waktu itu. Apa kita bisa melakukanya dalam waktu dekat ini?" tanya Rara sembari memasang mukena.

"Usul yang mana?" tanya Gilang balik. Lelaki itu menggelar sajadah.

"Soal bagi kue dan minta maaf sama tetangga. Aku ingin segera melakukannya. Takut tidak sempat. Ajal tidak tahu kapan sampainya."

"Masya Allah." Gilang tersenyum bahagia. Bersyukur. Dalam semalam Rara telah berubah banyak.

"Insya Allah, kita akan melakukan itu secepatnya. Niat baik tidak boleh ditunda," lanjutnya.

Rara balas senyum Gilang lalu membuang muka. Tiba-tiba saja merasa amat malu dipandang seperti itu.

Setelah memeriksa semuanya Gilang pun mulai ikamah dan entah kenapa Rara memulai merasakan hatinya berdebar tak karuan. Sedih, hati bagai tersayat. Puncaknya ketika Gilang mulai membaca Al-Fatihah. Rara mulai tubuh gemetar, air tergenang begitu saja. Teringat semua dosa yang ia lakukan selama ini. Umbar aurat ke sana kemari, sombong, riya' dan angkuh. Semua sikap dan perilaku buruk ter
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status