Share

BAB 28

Damar mengemudikan mobilnya dengan bar-bar setelah Kanita menghubunginya. Dennis sadar. Akhirnya pria itu bangun juga. Berjuta pertanyaan sudah Damar kumpulkan dan ia urutkan dalam hati. Semakin hari, Damar semakin menyadari ia tak pantas menanggung beban ini sendirian. Ia harus membuat ayahnya juga ikut menanggungnya. Damar mendesis kesal ketika lampu merah menghadang jalannya. Ia mengetuk-ngetuk jemarinya tak sabar di atas kemudi.

 Dering ponsel membuat Damar terkesiap, lagi-lagi ia dibuat terkejut ketika nama 'First Love' muncul di layar. Pikiran buruk melintas tanpa permisi dalam kepalanya, Damar takut terjadi sesuatu pada Aruna.

 “Damar,” sapa Aruna pelan, terdengar ragu-ragu memanggil namanya.

 “Ada apa Runa, apa terjadi sesuatu padamu?”

 Terdengar helaan nafas berat, “Tidak, aku-aku hanya ingin menghubungimu.”

 Seringaian menghiasi wajah lelah Damar. Otaknya sangat pintar dan cepat tanggap memahami situasi. Sekarang sudah pukul tujuh le
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status