Share

Bab 40

Cantika berdiri mematung di dekat jendela sambil menggigit kuku jari dengan tatapan mata yang menerawang. “Can?” panggil Lian.

Cantika menoleh lalu tersenyum. “Udah mandinya?” Dia mendekat pada Lian yang baru keluar dari kamar mandi.

Lian mengangguk. “Kamu kenapa berdiri terus? Nggak capek apa dari tadi udah jalan jauh sambil dorong kursi rodaku?”

Cantika menggeleng cepat. Dia jongkok di hadapan Lian. “Asal buat kamu, aku nggak ngerasa capek sama sekali kok.”

Lian mencubit ujung hidung Cantika. “Gombal.”

“Iiih, seriusan!” protes Cantika.

“Trus kenapa kamu bengong barusan?” tanya Lian. Ekspresinya tampak serius. Dia sangat ingin tahu apa yang sedang Cantika pikirkan.

“Emm... Aku...” Cantika ragu. “Aku cuma ngerasa duit pinjeman Navi tadi masih kurang.”

Lian mengernyit. “50 juta masih kurang tuh emang mau kamu pake bu

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status