Share

51|Sibuk Lagi

Galang mencium aku dengan hati-hati agar tidak mengenai hidungnya, lalu memakai helmnya lagi dengan perlahan. Dia tersenyum saat mengusap-usap kepalaku sebelum pergi menuju kantornya. Ada satu hal aneh yang terjadi. Jantungku berdebar-debar.

Sebelumnya, aku tidak begini. Entah mengapa beberapa hari ini aku mengalaminya. Aku juga tidak bisa tidur semalam karena memikirkan ucapannya. Apalagi aku merasa sedikit bersalah setelah tahu dia selalu serius dengan semua lamarannya.

“Selamat pagi, Yola!” sapa wanita yang ada di bagian resepsionis.

“Selamat pagi!” Aku mendekati dia dan meletakkan bungkusan berisi sekotak roti untuknya. “Ini camilan ala kadarnya untukmu dan rekan-rekanmu.”

“Wah, terima kasih! Aku senang kamu bekerja lagi,” ucapnya dengan tulus.

Rekan-rekan satu tim menyambut aku dengan wajah bahagia. Mereka bahkan terharu melihat aku kembali. Padahal aku hanya diskors, bukan dipecat atau mengundurkan diri. Setelah memberikan roti bagian mereka, aku memasuki ruanganku.

Sebuah buket
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status