Share

72

Kinar sadar, jika sudah bersuami dan terlambat datang bulan artinya memang ada sesuatu yang lain yang terjadi. Antara siap dan tidak siap, ini sudah menjadi bagian dari keputusan yang Kinar ambil untuk menikah dengan Anan. Hendak menolak, rasanya juga tidak mungkin karena itu sudah terjadi. Ingin berlari, tapi ke mana? Anak ini kehadirannya sudah sangat ditunggu-tunggu oleh Anan. Meski bukan dari rahim wanita yang diinginkan oleh Anan sejak dulu, tapi Kinar adalah istri sahnya yang sejak awal dinikahi untuk memberikan pria konglomerat itu seorang keturunan.

“Kenapa?” tanya Anan yang datang tanpa bersuara. Dari arah belakang tubuh Kinar, Anan melemparkan senyumnya yang terpantul oleh cermin di kamar mandi. “Ada yang kamu pikirkan?”

Kinar tidak menutupi perihal kegundahan hatinya dan mengangguk dengan perlahan. “Kalau hamil bagaimana?”

Pertanyaan yang seharusnya tidak Kinar ajukan malah mengundang tawa dari mulut Anan. Dan seolah tidak memusingkan hal tersebut, pria itupun tertawa denga
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status