Share

80

Hari ini Kinar menjadi pendengar yang baik. Tidak bisa dijabarkan secara penuh menjadi pendengar namun Kinar bisa menemukan ide untuk konflik barunya yang akan masuk ke dalam novelnya. Lumayan membantu, sih, dan Kinar harus berterima kasih kepada Teguh yang mau membuka pandangan perihal pernikahan.

“Cukup membantu, Bu?” tanya Teguh saat melihat Kinar dengan wajahnya yang penuh binar terus menyunggingkan senyum di bibirnya. “Saya senang melihatnya. Jadi tidak sabar ingin membaca buku baru Ibu lagi.”

“Penulisnya sudah ada di hadapan kamu bahkan menjadi istri dari atasan kamu. Yakin masih ingin membacanya? Setidaknya kamu harus muak karena selalu melihat saya. Bukan malah berniat ingin memeluk novel sampah ini.”

Kinar menunjuk-nunjuk bab barunya yang ada di laptop membuat Teguh mendelik sebal. Pria itu berdecak tanpa rasa canggung dan Kinar mendengkus diakhiri dengan senyuman.

“Tidak ada karya sampah kecuali mereka yang melakukan plagiat. Apa Ibu tahu jika novel-novel Ibu paling laris da
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status