Share

87

“Saya rasa mereka cocok,” kata Teguh melaporkan hasil intaiannya kepada Anan. Keakraban yang Kinar dan Zumarnis bangun terlihat begitu jelas. Keduanya berjalan dan saling bergandengan bak dua saudara yang telah lama tidak bertemu di sebuah pusat perbelanjaan. “Ibu Zumarnis juga mengantarkan Ibu Kinar ke dokter kandungan pilihannya. Dokter Ari Suseno menjadi pilihannya. Jika saya tidak salah ingat, dia salah satu teman kuliah Bapak semasa di kampus dulu.”

Anan menggulir potret di mana Mama dan istrinya berjalan bersisian dan begitu akrab. Paper bag yang Kinar bawa dan sebagian berada di tangan Zumarnis menandakan jika keduanya baru saja shopping. Hasrat wanita jika sudah bersama tidak bisa ditangguhkan lagi. Mereka akan melakukan banyak hal yang menurutnya seru sampai kedua kakinya lelah melangkah.

“Ah, dia.” Anan memandangi dengan saksama dokter kandungan yang Kinar dan Zumarnis kunjungi. “Saya kenal dia,” ucap Anan dengan senyum tipis yang Teguh angguki. “Kabarnya dia kabur dari ruma
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status