Share

83

Zahra Amira merasa tidak tenang. Belum ada balasan dari email yang dikirimkannya untuk Anan. Pikiran Zahra bercabang dengan banyak kemungkinan-kemungkinan yang muncul.

“Apa mungkin karena bukan urusan pekerjaan, email itu tidak mendapat respons?” Zahra bertanya-tanya dengan dirinya sendiri. Berjalan mondar-mandir bak setrikaan, Zahra gigiti kuku-kuku jari tangannya. Sesekali menarik napasnya dalam-dalam lalu mengembuskan dengan berat. “Tapi aku sudah menuliskan jika itu menyangkut urusan pekerjaan. Kenapa tidak ada balasan sama sekali, ya? Apa seperti ini rasanya mengagumi suami orang? Aduh, kenapa aku nekat sekali, ya?”

Zahra mengutuki tindakannya yang ceroboh dan berniat menarik email yang telah dikirimkan untuk Anan. Namun baru saja mendudukkan bokongnya di atas kursi kebesarannya, kedua mata Zahra berbinar dengan penuh cahaya. Ada email baru di kotak masuknya dan itu dari Anan.

“Oh tentu saja boleh. Kamu bisa melampirkan fail dokumen di sini untuk saya pelajari.”

Tidak terbilang s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status