Share

55 Seharusnya Tidak Pakai Perasaan

Sejak sebelum atau bahkan sesudah Slavia hadir di tengah-tengah mereka.

Maafkan aku, Vi. Rio berbisik dalam hati.

“Ibu mantap sekali,” puji Bik Tata yang masih menggendong Nico.

“Apanya yang mantap, Bik?”

“Duh, Ibu jangan pura-pura ... Di sini kan sudah nggak ada siapa-siapa selain bibik.”

Shara mengernyit.

“Saya nggak tahu bibik ngomong apa, mantap gimana maksudnya?”

Bik Tata nyengir lagi, setelah itu dia berbisik di dekat Shara.

“Ibu sama bapak mantap, kejar setoran ya? Sampai merah-merah begitu ....”

“Eh, masa sih?” Shara menutup mulutnya dengan telapak tangan. “Bibik jangan bercanda, aduh—saya jadi nggak enak sama Via kan?”

“Kok nggak enak, Ibu sama bapak kan suami istri!”

“Aduh, bibik nggak akan ngerti ... Serius tadi ada bekasnya, Bik? Jangan-jangan Bibik cuma mau goda saya ....”

“Sumpah, Bu! Saya lihat sendiri kok, jadi seharusnya Mbak Via juga lihat.”

Shara sontak lemas mendengar pengakuan Bik Tata. “Kasian Via ....”

“Kok kasihan sih, suami istri kan wajar kalau s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status