Share

92 Sesuatu yang Berdesir di Hati

“Nic, ayo siap-siap!” suruh Shara dengan suara keras.

“Iya, Ma.”

“Nanti di sana jangan nakal lho ya, nurut apa kata guru les kamu.” Shara memberikan wejangan ketika dia dan Nico sudah berada di dalam taksi yang melaju.

“Iya,” angguk Nico singkat. “Aku boleh pinjam ponselnya, Ma?”

“Apa?”

“Pinjam ponsel, boleh?”

Shara langsung menggeleng tegas. “Nggak boleh, kamu masih kecil!”

“Tapi aku mau main ....”

“Ini kan ponsel punya mama, kamu nggak boleh pinjam. Anak kecil itu tugasnya belajar, ngerti?”

Nico tidak bicara lagi sampai taksi yang mereka tumpangi menepi di depan gedung les yang minggu kemarin didatangi Rio.

“Sudah ya, mama tinggal ....”

“Antar aku ke kelas dong, Ma?” pinta Nico dengan wajah berharap.

“Mama sibuk, habis ini mama juga harus pergi.”

“Sebentar saja kok, Ma. Kalau aku sudah masuk kelas, nanti Mama bosku pergi.”

“Nggak ada, Mama bisa telat ini. Lagian kamu kan sudah besar, malu kalau harus diantar mama.”

“Tapi ....”

“Sudah, sudah. Cepat sana masuk, jangan b
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status