Share

27. Wanita Idaman Lain

Aku membanting pintu kamarku dengan keras, tak perduli dengan maid di luar sana mungkin saja mengusap-usap dadanya karena terkejut menerima perlakuan kasar dariku. Aku sadar jika aku bukanlah sosok wanita yang baik, maid yang bekerja di rumahku sangat takut padaku di banding Azhar.

Aku bergegas meraih ponsel dan segera menelpon Azhar. Ternyata panggilanku kali ini tersambung.

"Hallo, kau dimana ? Mengapa kau tak membalas pesanku ? Apa yang kau lakukan diluar sana hah ? Ku hubungi berkali-kali ponselmu tidak aktif, atau jangan-jangan kau bersama wanita idaman lain ?" Aku memberondongnya dengan beberapa pertanyaan sekaligus.

Aku merasa lega setelah melepaskan semua uneg-uneg yang selama semalam menggumpal di dada. Kutajamkan pendengaranku berharap apa yang aku tuduhkan benar adanya.

"Bos, sepertinya hari ini kita harus lembur lagi."

Itu suara Erwin, aku merasa sedikit lega mendengar suaranya.

"Azhar, mengapa kau tak menjawab pertanyaanku ?" suaraku sedikit melunak setelah mendengar sua
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status