Share

45. Apakah aku tak bisa berubah ?

Azhar mengambil alih Tisa dari gendonganku dan masuk ke ruang tindakan, aku menghalangi Mita yang hendak masuk.

"Aku yang akan mendampinginya," ucapku tanpa menoleh sama sekali.

Mungkin saat ini Mita sedang mendongkol. Bahkan ibunya Mita dan mertuaku tak kuhiraukan sama sekali.

"Tisa pasti bisa sayang," ucapku tulus sambil mengusap-usap tangannya saat sudah berada di samping ranjang pasien.

Melihat perhatianku, Tisa bahkan telah melupakan ibunya. Aku bersorak dalam hati. Saran Pandu akan ku pertimbangkan.

Aku meringis tatkala melihat jarum ditusukkan ke tangan Tisa. Kulihat gadis mungil ini malah tersenyum.

"Bunda takut jarum ya ?" tanyanya sambil tertawa.

Azhar memperhatikan interaksi antara aku dan Tisa. Dia lalu pamit dan membiarkan aku dan Tisa di dalam ruangan.

"Tisa di temani bunda ya ? Papa mau menemani mama di luar."

Aku tak terpengaruh dengan ucapan Azhar, cepat atau lambat kau akan kembali ke pelukanku. Hiburku dalam hati.

"Bunda, aku boleh tanya sesuatu ?" tanya Tisa.

"Bol
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status