Share

Pernikahan yang Tertunda

Seorang lelaki setengah baya yang memakai setelan jas rapi dan peci warna hitam datang bersama dua orang lelaki berpakaian batik. Mereka bertugas untuk menikahkan mempelai laki-laki dan mempelai wanita. Mereka segera duduk di meja pelaminan. Di sana sudah ramai beberapa tamu dari keluarga dan teman dekat Bonita dan Namira.

"Di mana mempelai laki-laki?" tanya lelaki berpeci pada orang-orang yang duduk di sekitar pelaminan.

Semua mata tertuju pada Namira dan Bonita. Mereka seakan meminta penjelasan. Mengapa sampai jam segini mempelai laki-laki belum datang? Bagaimana bisa bapak penghulu yang lebih dulu datang, sementara mempelai laki-laki tidak jelas keberadaannya?

Bonita berkali-kali menghubungi Johan, tapi tidak ada jawaban. Dia mulai panik dan menangis. Maskara dan eye liner yang dia kenakan mulai luntur, menciptakan noda hitam di sekitar pipinya yang membentuk aliran air.

Tidak hanya Bonita, para tamu yang datang juga merasa panik. Mereka sudah merasa tidak sabar untuk menyaksikan j
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status