"Tadi itu, siapa?" suara lemah lembut yang terdengar khawatir menembus indra pendengaran Lucas. Membuat sang empunya telinga menoleh ke arah atas, mendongakkan kepalanya dan menatap sesosok insan berparas cantik dengan wajah yang sangat teduh. sangat cantik sekali, tidak ada yang tidak terpesona dengannya. "Kau tidak perlu tahu," jawab Lucas. "Bukankah sudah ku bilang untuk tetap diam di kamar? kau mau cari masalah?!"Alyuura tertegun, dia diam dan menggeleng pelan. "Maafkan aku, Lucas. Aku tidak bermaksud untuk menambah beban mu. Aku tidak tahu bahwa tamu yang datang adalah orang yang---""Jangan membahas dia. Kau tidak bersalah, aku hanya... hanya pusing saja. Kau tidak perlu menatapku seperti menatap seekor kucing jalanan yang kelaparan," ujar Lucas setengah tidak terima. Entah harus senang atau marah. Senang karena diperhatikan oleh Alyuura, marah karena ditatap dengan tatapan menyedihkan seperti itu. "Mau aku buatkan coklat panas?" tanya Alyuura. "Aku lebih suka kopi," balas
"Kenapa banyak vampir yang terlihat bersiaga? kau sedang menjaga apa?" tanya Rai. "Hm? bersiaga? apa maksudmu? aku bahkan tidak memperhatikan mereka," balas Rusha. "Tapi yang aku lihat, mereka semua sedang mempersiapkan sesuatu. Tidak mungkin kau tidak tahu tentang apa yang dilakukan oleh bawahanmu. Apalagi kau ini memang suka mengurusi kehidupan orang lain," ucap Rai. Rai tidak ingin merasa sungkan bila sudah mencari kebenaran dari Rusha. Sebab, Rusha memang orang yang suka berkelit dalam urusan berbicara. Dia tidak ingin mendapatkan info yang tidak akurat. "Kenapa kau tiba-tiba menjadi seperti ini? biasanya kau sangat tidak peduli dengan apa yang dilakukan oleh bawahan ku?" tukas Rusha. "Seharusnya aku yang bertanya kenapa kau tiba-tiba menjadi penuh selidik seperti ini. Kau sedang menyelidiki apa, hm?""Kau belum menjawab pertanyaan ku," elak Rai. Dia tentunya tidak ingin menceritakan terlebih dahulu apa yang ingin dia selidiki. "Dan kau juga tidak mau menjawab pertanyaan ku,"
Di tempat tinggal kalangan vampir, keadaannya selalu gelap. Paling terang hanya seperti senja atau menjelang pagi. Tidak ada rasa panas atau pengap di sana. Hanya ada rasa sejuk atau hawa dingin yang menusuk kulit. Para makhluk berkulit pucat itu akan sedikit risih bila sudah berjalan di tengah keramaian kota yang memiliki suhu hangat dan panas. Sinar mentari membuat mereka harus menepi dan mencari jalan alternatif lain. Bahkan tak sedikit jalanan bawah tanah dengan cabang jalan yang langsug mengarahkan jalanan itu menuju ke parkiran gedung yang mereka tuju. Konstruksi yang sangat hebat, para vampir bisa berjalan dan menuju bangunan yang sama dengan Werewolf dan manusia di siang hari dengan jalanan yang berbeda. Seperti berada di dua dunia yang berbatasan langsung. Namun tidak sedikit juga yang berjalan di bawah naungan bangunan yang sengaja dibuat di jalanan utama. Cukup menutupi sinar mentari yang mencoba membakar kulit, walau sedikit ada rasa panas yang menyengat. Kali ini Ra
"Jangan menjauh dariku, kau ini menyusahkan saja," cibir Lucas. Alyuura berlenggak-lenggok tak peduli. Dia sama sekali tidak menggubris ucapan Lucas. Lucas hanya bisa menggerutu sembari mengabulkan permintaan Alyuura. Pergi ke karnaval hewan lucu. Alyuura tidak bisa menahan rasa gemasnya. Dia terlihat sangat gembira ketika sampai di tempat yang menunjukkan banyak sekali hewan-hewan menggemaskan. Kucing berbulu tebal, kelinci, hamster, anak panda, anak beruang, dan masih banyak lagi jenis hewan menggemaskan lainnya. Dan disengaja semua hewan yang dipertunjukkan itu adalah hewan yang masih bayi. Alyuura rasanya hampir pingsan karena terlalu gemas pada hewan-hewan tersebut. Mereka benar-benar membuat Alyuura menjerit berkali-kali."Aku ingin membawa mereka ke rumah," ucap Alyuura. Dia sangat bersemangat. Sudah berulang kali Alyuura meminta Lucas agar mengiyakan permintaannya, namun Lucas kali ini menolak, dia tidak suka ada makhluk-makhluk lucu itu di istananya. Baginya, Alyuura s
'Tidak mungkin Alyuura dapat bergerak secepat itu dalam jarak sejauh itu. Dan kalaupun dia dibawa oleh orang lain, setidaknya masih ada jejak aura dari Alyuura. Kemana dia? apa jangan-jangan, dia dibawa ke dimensi lain?'Sementara itu.Alyuura tengah berjalan di tengah kawasan yang memperlihatkan puluhan kelinci dengan warna yang berbeda-beda. Bahkan juga banyak bayi kelinci yang terdapat di situ, ada bayi-bayi burung yang bercuit menunggu kedatangan induk mereka, juga ada kucing-kucing lucu yang sangat gembul di sana. Alyuura mengira bahwa dirinya masih berada di karnaval tadi, dia mengira bahwa dirinya masih berada di tempat yang sama dengan tadi. Bahkan sejenak dia lupa kalau dirinya sudah terpisah dengan Lucas. Dia benar-benar tidak menyadari apa yang terjadi sekarang. Dia sudah berada di tempat yang lain, di tempat yang tak bisa sembarang dijangkau oleh orang lain. Tempat yang tidak bisa ditempuh hanya dengan perjalanan berpuluh-puluh kilometer. Sebuah tempat yang terlihat sa
"Kau bisa menjawabnya secara berurutan, bukan? jangan mengalihkan topik pembicaraan," ujar Alyuura. "Kau ini memang tidak sabaran sekali," balas Rai. "Portal ku ini memang aku buka sendiri dengan sengaja. Ada kawan ku yang hendak menyediakan kelinci yang lebih banyak. Di sini semua hewannya merupakan hewan magis, intinya mereka tidak nyata. Karena kelinci dan hewan lainnya milik temanku jumlahnya tidak cukup untuk mengadakan karnaval ini, maka aku meminjamkan mereka sebagian. Setelah itu kelinci dan hewan-hewan lainnya itu akan dikembalikan ke sini.""Apa jadinya bila tidak dikembalikan?" tanya Alyuura. "Tidak tahu. Itu rahasia," balas Rai. 'Dia ini aneh sekali. Tidak mungkin dia tidak tahu, kelinci-kelinci ini kan termasuk dari bagian dimensinya. Apa dia sengaja ingin membuatku kesal?'Alyuura menjadi skeptis, tidak ada penjelasan yang pasti keluar dari mulut pria tampan itu. Sungguh tidak mengenakkan berada di tempat yang tak dikenalnya tanpa kejelasan sedikitpun. "Bisa saja mer
Rai ingin menghibur Alyuura, namun tidak secara langsung. Dia tidak pandai berkata-kata, dia tidak ahli dalam memberikan semangat atau sekedar memberikan senyuman. Jadi dia ingin memberikan sesuatu yang dpaat menghibur Alyuura secara tidak langsung. "Dengan siapa kau datang ke karnaval? mungkin aku bisa langsung mengantarkan mu nanti ke orang itu.""Benarkah?" tanya Alyuura. "Ya, mungkin."Alyuura kemudian sedikit ragu, sebab Rai terlihat tidak yakin dengan ucapannya tersebut. "Kenapa tiba-tiba seperti itu?" "Tidak, bisa saja aku memang harus tetap di sini lebih lama lagi. Aku... kesulitan untuk keluar dari sini." Rai terlihat sedikit lebih murung. "Tapi tenang saja, kau pasti akan bisa keluar dari sini."Alyuura menatap Rai dengan tatapan yang tidak bisa dijelaskan. Perempuan cantik itu mulai berempati pada Rai, dia menyadari kalau Rai itu sedang menunjukkan kesedihannya karena akan kesepian lagi. "Kau selalu sendirian?""Tidak, ada kelinci dan hewan-hewan lucu lainnya di sini,"
"Apa aku telepon Lucas ya? astaga! ponselku kehabisan baterai," ujar Alyuura. Baru sebentar Alyuura merasa cemas, tiba-tiba dia sudah dihampiri oleh beberapa orang yang wajahnya tak asing bagi Alyuura. "Nona Alyuura, kemana saja anda? Tuan Lucas sangat mencemaskan anda."Alyuura merasa bersalah, dia sudah membuat Lucas dan yang lainnya merasa khawatir dan mencarinya sampai sekarang. Padahal dia baik-baik saja dan tidak mengalami hal buruk. Tapi dia akan menjelaskannya pada Lucas agar Lucas tidak berprasangka buruk dan berpikir bahwa ada yang menculik Alyuura. "Anda pasti kelelahan, saya akan mengantarkan anda ke istana," ujar para bawahan Lucas tersebut. Alyuura juga tidak sembarang percaya, dia mau mengikuti orang-orang itu karena sering melihat mereka berlalu-lalang di istana Lucas. Mereka adalah orang yang cukup dipercaya Lucas. Mereka tidak ingin memaksa Alyuura untuk menceritakan bagaimana Alyuura bisa kembali ke kota itu lagi. Mereka berpikir Alyuura pasti sangat kelelahan