Share

42. Bimbang

Setelah Yoga tidak terlihat, maka kau pun berbalik arah kembali pada ruang kerjaku. Tetapi di tengah perjalanan barulah aku ingat jika Irene sedang menungguku di ruangannya. Gegas kulangkahkan kaki ini menuju ruang Irene.

Baru saja aku sampai didepan ruangan Irene pintu langsung terbuka dan menampilkan wajah sang owner, ayah Irene. Aku hanya tersenyum dan menganggukkan kepala dibalas senyum oleh Pak Yunus.

"Selamat bekerja, Ann!" ucapnya saat melewatiku, aku hanya diam mematung menatap kepergiannya.

Sungguh terasa aneh jika seorang pimpinan menyapa hangat terhadap seorang karyawan rendahan, itu yang membuat aneh karena tidak biasanya Pak Yunus bisa hangat seperti itu saat berinteraksi di kantor. Namun, berbeda jika saat berada di rumah. Beliau sangat hangat bahkan seperti seorang ayah bagiku.

"Ada apa ya?" lirih melepas keresahan.

Aku pun mulai mengetuk pintu yang sedikit terbuka, kulihat masih ada Abian duduk di sofa. Terlihat keduanya sedang bersitegang seperti ada perbedaan pendap
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status